Pejabat Pemkot Lubuk Linggau Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Kemendagri

LUBUK LINGGAU,INISUMATRA.COM - Wali Kota Lubuk Linggau, H Rachmat Hidayat, melalui Staf Ahli II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Kamaludin, serta Plt Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, H Heri Zulianta, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi secara virtual bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Command Center Pemkot Lubuk Linggau, Senin (6/10/2025).

Rakor yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, membahas kondisi inflasi terkini di berbagai provinsi di Indonesia. Dalam paparannya, Tomsi mengungkapkan bahwa terdapat 10 provinsi dengan angka inflasi tertinggi, yakni:

1. Sumatera Utara (5,32%)
2. Riau (5,08%)
3. Aceh (4,45%)
4. Sumatera Barat (4,22%)
5. Sulawesi Tengah (3,88%)
6. Jambi (3,77%)
7. Sulawesi Tenggara (3,68%)
8. Papua Pegunungan (3,55%)
9. Sumatera Selatan (3,44%)
10. Papua Selatan (3,42%)

Tomsi menekankan bahwa daerah dengan tingkat inflasi tinggi harus lebih maksimal dalam melakukan evaluasi dan pengendalian harga agar kebutuhan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat.

Ia juga mengapresiasi daerah-daerah yang telah melakukan operasi pasar secara aktif sehingga dapat menekan laju inflasi, terutama terhadap komoditas seperti beras dan minyak goreng.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar Widyasanti, melaporkan bahwa tingkat inflasi month to month (m-to-m) pada September 2025 tercatat sebesar 0,21%, dan inflasi year on year (y-to-y) mencapai 2,65%.

Ia menambahkan bahwa pada September 2025 terjadi inflasi, setelah pada bulan sebelumnya (Agustus 2025) mengalami deflasi. Angka inflasi tahunan pada September 2025 juga tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Amalia menjelaskan, penyumbang utama inflasi bulan ini adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, terutama emas perhiasan, dengan andil inflasi m-to-m sebesar 0,08% dan y-to-y sebesar 0,52%. Sementara itu, kelompok makanan, minuman dan tembakau juga turut memberikan kontribusi cukup besar, dengan inflasi m-to-m 0,38% dan y-to-y 5,01%.(Leo) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama